Skip to main content

Mari Mengenal Macam Kata Tanya Dalam Bahasa Jawa

Anda pasti sudah mengenal bagaimana teknik pengucapan bunyi vokal dan konsonan bahasa Jawa pada posting saya sebelumnya. Jika belum sebaiknya, anda pelajari dulu deh sebelum di bab ini biar Anda mudah dalam membacanya menggunakan tanda yang saya gunakan. Nah, kini saya akan membahas tentang macam-macam kata tanya dalam bahasa Jawa.

1. Apa....?
Kata tanya ini juga digunakan untuk menanyakan sesuatu benda. Contoh:
- apa kuwi sing mbok gawa?
(apa itu yang kamu bawa?)
- apa iki?
(apa ini?) dan lain-lain....

2. Sapa....?
Kata Tanya ini biasa digunakan untuk menanyakan orang. Contoh:
- Sapa jenengmu?
(siapa nama kamu?)
- Sapa bapakmu?
(siapa bapak kamu? dan lain-lain....

3. Piye
Kata tanya ini untuk menanyakan keadaan seseorang. Contoh:
- Piye kabarmu?
(bagaimana kabarmu?)
- Piye carane?
(bagaimana caranya?) dan lain-lain....

4. Pira
Nah, kalau yang ini untuk menanyakan jumlah benda atau harga. Contoh:
- Pira sedulurmu?
(berapa saudara kamu?)
- Buku iki regane pira?
(buku ini harganya berapa?) dan lain-lain....

5. Kapan
Kata tanya ini digunakan untuk menanyakan waktu. Contoh:
- Kapan kowe arep bali?
(kapan kamu akan kembali?)
- Tanggal lairmu kapan?
(tanggal lahir kamu kapan?) dan lain-lain....

6. Ngapa? Kena apa?
Kata tanya ini menanyakan suatu alasan. Contoh:
- Kowe kok nangisi ngapa/kena apa?
(kamu kok nangis kenapa? atau mengapa kamu kok nangis?) dan lain-lain.....

Nah, mungkin hanya itu dulu postingan untuk hari ini yah.....have a nice day!
Matur Suwun

Comments

  1. Bahasa Jawa adalah bahasa asli pulau Jawa di Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perlu kajian lebih mendalam untuk mengetahui itu...maturnuwun

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Apa Itu Kalawarti dan Ariwarti?

Jumpa lagi Dulur, para pecinta Bahasa Jawa :) Terima kasih atas atensi Dulur-Dulur semua yang merasa memiliki bahasa ini. Kali ini saya akan membahas tentang Kalawarti dan Ariwarti. Kalawarti yaitu surat kabar berbahasa Jawa yang diterbitkan tidak setiap hari. Sedangkan Ariwarti adalah surat kabar berbahasa Jawa yang terbit setiap hari. Kalawarti dan Ariwarti menjadi alat untuk menghidupkan dan melestarikan kesusastraan Jawa karena banyaknya karya sastra Jawa yang dikutip di dalamnya. Oleh karena itu, pada angkatan tahun 50-an, juga disebut sebagai sastra majalah. Menurut waktu terbitnya, kalawarti/ariwarti bisa dinamakan antara lain : dwikala (terbit dua kali sebulan), saptawarti (surat kabar mingguan), dasawarti (terbit setiap sepuluh hari), candrawarti (surat kabar bulanan) dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh-contoh Kalawarti dan Ariwarti yang pernah terbit : Kejawen (1926) Bromartani (1885) Jurumartani (1886) Dharmo Kondho (1899) Retno Dunilah (...

Teknik Pengucapan T, TH, D, DH

Sekarang kita sampai pada teknik pengucapan bunyi konsonan "t,th,d, dan dh". Nah, untuk keempat huruf ini sering terjadi kesalahan bahkan sebagian orang Jawa asli sendiri pun ada yang salah dalam mengucapkan. Salah ucap berarti beda arti. Langsung aja mari dimulai: 1. Bunyi "t". Bunyi ini juga disebut "t tipis". Tekniknya adalah pada saat Anda mengucapkan "t" ujung lidah menyentuh gigi seri bagian atas . Anda coba sekarang ucapkan kata ini: " te ". Berikutnya adalah contoh kata yang menggunakan "t tipis": - tuman-ketagihan - tuku-beli - turu-tidur - t e lu-tiga 2. Bunyi "th". Bunyi ini juga disebut "t tebal". Nah, tekniknya adalah ketika Anda  mengucapkan "th" tekuklah ujung lidah hingga menyentuh langit-langit mulut bagian depan. Coba ucapkan kata ini : " the ". Ini dia contoh kata yang menggunakan "th": - c e th a -jelas - kuth a -kota 3. Bunyi "d...

Mari Mengenal Istilah Bocah Sukerta

Jumpa lagi Dulur :) Apa kabarnya? Semoga Gusti Allah selalu memberi keselamatan dan kesehatan bagi Anda semua. Saya mau membagikan tulisan mengenai Bocah Sukerta. Menurut kepercayaan orang Jawa, ada istilah Bocah Sukerta yang berarti seorang anak atau bocah bisa selamat dan hidup harus diruwat dengan slametan, sesaji dan mengadakan pentas wayang kulit dengan lakon "Murwa kala". Jika sudah diruwat, bocah sukerta tadi bisa tidak menjadi mangsa Bathara Kala sehingga bisa selamat hidupnya. Boleh percaya, boleh tidak ya :) , saya hanya membagikan sebuah pengetahuan di sini. Nama-nama bocah sukerta: 1. Bocah ontang-anting : anak laki-laki satu-satunya / tunggal tidak punya saudara 2. Bocah unting-unting : anak perempuan satu-satunya / tunggal tidak punya saudara 3. Bocah uger-uger lawang : anak dua bersaudara lelaki semua 4. Bocah kembang sepasang : anak dua bersaudara perempuan semua 5. Bocah Cukul Dhulit : anak tiga bersaudara perempuan semua 6....