Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2014

Apa Itu Cangkriman?

Cangkriman ( badhean, batangan ) dalam bahasa Indonesia disebut tebak-tebakan. Artinya kata-kata atau ungkapan yang harus ditebak maksudnya / artinya, karena kata-kata atau ungkapan tadi memiliki arti tidak sebenarnya. Cangkriman terbagi menjadi : A) Cangkriman Wancahan (Cekakan) / singkatan Contoh : 1. Pakboletus : tepak kebo, lelene satus 2. Paklawa     : tepak ula dawa 3. Pak kenthik : tepak teken mung sithik 4. Burnas kopen : bubur panas kokopen 5. Rangsinyu muksitu : jurang isi banyu, gumuk isi watu. B) Cangkriman Pepindhan / Perumpamaan Yang dijadikan perumpamaan biasanya hewan atau bagian tubuh. Contoh : 1. Sega sakepel dirubung tinggi = salak 2. Putri melik-melik sendhen kayu legi = jagung 3. Pitik walik saba kebon = nanas 4. Gajah nguntal sangkrah = pawon / dapur 5. Kebo bule cancang merang = buntil 6. Anake gelungan ibune ngrembyang = pakis 7. Yen anake siji ibune loro, yen ibune siji anake loro, yen ibune telu ora duwe anak

Mari Membahas Apa itu Rura Basa?

Salam Dulur-Dulur sedaya, sudah lama tidak memposting bahasan belajar bahasa Jawa. Kali ini, saya akan membahas mengenai Rura Basa. Rura berarti rusak atau salah. Rura Basa artinya bahasa yang rusak atau salah tapi jika dibetulkan menjadi semakin salah. Oleh karena itu, rura basa sering juga disebut kata-kata yang salah kaprah. Contoh : Nguleg Sambel Kata "Nguleg Sambel" ini sebenarnya tidak benar. Yang benar adalah nguleg lombok / cabe, uyah / garam, terasi, bumbu masak dan lain-lain agar jadi sambel. Tapi, jika dibetulkan seperti itu malah jadi aneh, terlalu panjang dan mungkin akan ditertawakan. Contoh lainnya : 1. Nunggoni Pitik (Menunggui Ayam) Arti sebenarnya menjaga tanaman padi agar tidak dimakan ayam. 2. Nggodhog Wedang (Merebus Minuman) Arti sebenarnya merebus air untuk dibuat minuman. 3. Menek Krambil (Naik Kelapa) Arti sebenarnya naik pohon kelapa. 4. Negor Gedhang (Menebang Pisang) Arti sebenarnya menebang pohon pisan