Skip to main content

Posts

Lurr, Mari Belajar Bahasa Jawa Lewat Lagu - Terjemahan Sayang by Via Vallen

Piye kabare Lurr, Sudah lama sekali saya tidak update blog Belajar Bahasa Jawa ini ya :) Maklum Lurr, kesibukan di dunia nyata membuat saya melalaikan blog yang semoga memberikan banyak manfaat bagi sampeyan semua. dan baru sempat menengok dan menulis di blog ini lagi.... Berhubung akhir-akhir ini sedang hits lagu Sayang yang dinyanyikan Via Vallen, rasanya menarik jika sampeyan belajar Bahasa Jawa lewat lirik lagu ini. Jadi...saya akan menuliskan lirik aslinya baru kemudian terjemahannya dalam Bahasa Indonesia dalam tanda kurung. Mari kita mulai.... Oh ya jika sampeyan belum tahu lagunya silakan kunjungi videonya di sini . Terjemahan Lagu Sayang by Via Vallen Sayang apa kowe krungu jerite atiku (Sayang apa kau  (men) dengar  jeritan hatiku) Mengharap engkau kembali  (Mengharap engkau kembali) Sayang nganti memutih rambutku (Sayang...sampai memutih rambutku) Ra bakal luntur tresnaku (Tak akan luntur cintaku) Wis tak coba ngelaleke jenengm
Recent posts

Macam-Macam Ucapan Salam Dalam Bahasa Jawa (Bag.1)

Hari ini saya akan membahas tentang macam-macam ucapan salam dalam Bahasa Jawa. Mungkin ada di antara teman-teman yang masih baru salam berbahasa Jawa sehingga sangat penting untuk mempelajari berbagai frase bahasa daerah dengan jumlah penutur terbanyak di Indonesia ini. Saya akan membagi menjadi dua bagian sehingga nanti masih ada lanjutan posting mengenai bab yang sama. INDONESIA JAWA Selamat pagi! Sugeng enjing! / Wilujeng enjing! Selamat siang! Sugeng siang! / Wilujeng siang! Selamat sore! Sugeng sonten! / Wilujeng sonten! Selamat malam! Sugeng dalu! / Wilujeng dalu! Selamat datang! Sugeng rawuh! Apa kabar? Piye kabare? / Pripun kabaripun? / Kados pundi pawartosipun? Baik, terima kasih Apik, matur nuwun / Sae, matur nuwun Dan kamu? Lha kowe? / Panjenengan? / Sampeyan? Baik Apik Tidak begitu bagus / biasa saja Biasa wae Lama tidak jumpa Suwe ora ketemu Saya rindu  kamu Aku kangen kowe Ada kabar apa? Ana

Apa Itu Kalawarti dan Ariwarti?

Jumpa lagi Dulur, para pecinta Bahasa Jawa :) Terima kasih atas atensi Dulur-Dulur semua yang merasa memiliki bahasa ini. Kali ini saya akan membahas tentang Kalawarti dan Ariwarti. Kalawarti yaitu surat kabar berbahasa Jawa yang diterbitkan tidak setiap hari. Sedangkan Ariwarti adalah surat kabar berbahasa Jawa yang terbit setiap hari. Kalawarti dan Ariwarti menjadi alat untuk menghidupkan dan melestarikan kesusastraan Jawa karena banyaknya karya sastra Jawa yang dikutip di dalamnya. Oleh karena itu, pada angkatan tahun 50-an, juga disebut sebagai sastra majalah. Menurut waktu terbitnya, kalawarti/ariwarti bisa dinamakan antara lain : dwikala (terbit dua kali sebulan), saptawarti (surat kabar mingguan), dasawarti (terbit setiap sepuluh hari), candrawarti (surat kabar bulanan) dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh-contoh Kalawarti dan Ariwarti yang pernah terbit : Kejawen (1926) Bromartani (1885) Jurumartani (1886) Dharmo Kondho (1899) Retno Dunilah (

Nama-Nama Hari Dalam Bahasa Jawa

Jumpa lagi dulur setelah sekian lama vakum dalam mengisi tulisan di blog ini. Kali ini, saya ada kesempatan untuk menulis dan bahasannya adalah nama-nama hari dalam Bahasa Jawa. Dalam kalendar Jawa, ada dua macam hari yaitu Saptawara dan Pancawara. saptawara terdiri dari tujuh hari seperti pada bulan-bulan Masehi. Sedangkan Pancawara terdiri dari lima hari, yang juga sering disebut Dina Pasaran (Hari Pasaran). Apa saja nama-nama hari tersebut? 1) Saptawara Senen (Hari Senin) Selasa (Selasa) Rebo (Rabu) Kemis (Kamis) Jemuwah (Jum'at) Setu (Sabtu) Ahad (Minggu) 2) Pancawara Paing Pon Wage Kliwon Legi Hari-hari / Dina Pasaran (Pancawara) ini sering digunakan untuk nama-nama pasar seperti Pasar Pon, Pasar Kliwon, dan Pasar Legi. Bagaimana, apakah ditempat-tempat Sedulur masih banyak yang menggunakan hari-hari berdasarkan kalendar Jawa di atas?

Contoh Terjemahan Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia (Bag.2)

Bahasa Jawa : Atusan warga nunggu arak-arakan gunungan Grebeg Mulud kang diarak saka Kraton tumuju ing Mesjid Gedhe Kauman, Selasa (14/1/2014). Ana ing sak tengahing atusan warga iku, akeh para sesepuh kang melu ngalap berkah rebutan Gunungan. Astuti, 52, wiwit saka tabuh enem esuk wus teka ing Mesjid Gedhe Kauman, kang mapan ana ing iring kulon Alun-alun Lor Kraton Ngayogyakarta. Karep krentege wus cetha yaiku nunggu gunungan Grebeg Mulud kang bakal dikirab saka Siti Hinggil Kraton Ngayogyakarta tumuju Mesjid gedhe Kauman, udakara tabuh 09.30 WIB. Saka omahe ing Nogotirto, Gamping, Sleman, Astuti numpak sepeda. Karepe cetha yaiku sedya kepingin melu ngalab berkah ing pungkasane Pahargyan Sekaten. Lan karep sedyane Astuti kasembadan. Nalika atusan warga padha rebutan gunungan, dheweke kayadene oleh berkah nalika ana nom-noman kang menehi thiwul ayu marang dheweke. “Wau wonten mas-mas saged mlebet ing njero gunungan, lajeng kula dipendhetke tiwul ayu menika,” ngono ujare A

Apa Itu Cangkriman?

Cangkriman ( badhean, batangan ) dalam bahasa Indonesia disebut tebak-tebakan. Artinya kata-kata atau ungkapan yang harus ditebak maksudnya / artinya, karena kata-kata atau ungkapan tadi memiliki arti tidak sebenarnya. Cangkriman terbagi menjadi : A) Cangkriman Wancahan (Cekakan) / singkatan Contoh : 1. Pakboletus : tepak kebo, lelene satus 2. Paklawa     : tepak ula dawa 3. Pak kenthik : tepak teken mung sithik 4. Burnas kopen : bubur panas kokopen 5. Rangsinyu muksitu : jurang isi banyu, gumuk isi watu. B) Cangkriman Pepindhan / Perumpamaan Yang dijadikan perumpamaan biasanya hewan atau bagian tubuh. Contoh : 1. Sega sakepel dirubung tinggi = salak 2. Putri melik-melik sendhen kayu legi = jagung 3. Pitik walik saba kebon = nanas 4. Gajah nguntal sangkrah = pawon / dapur 5. Kebo bule cancang merang = buntil 6. Anake gelungan ibune ngrembyang = pakis 7. Yen anake siji ibune loro, yen ibune siji anake loro, yen ibune telu ora duwe anak

Mari Membahas Apa itu Rura Basa?

Salam Dulur-Dulur sedaya, sudah lama tidak memposting bahasan belajar bahasa Jawa. Kali ini, saya akan membahas mengenai Rura Basa. Rura berarti rusak atau salah. Rura Basa artinya bahasa yang rusak atau salah tapi jika dibetulkan menjadi semakin salah. Oleh karena itu, rura basa sering juga disebut kata-kata yang salah kaprah. Contoh : Nguleg Sambel Kata "Nguleg Sambel" ini sebenarnya tidak benar. Yang benar adalah nguleg lombok / cabe, uyah / garam, terasi, bumbu masak dan lain-lain agar jadi sambel. Tapi, jika dibetulkan seperti itu malah jadi aneh, terlalu panjang dan mungkin akan ditertawakan. Contoh lainnya : 1. Nunggoni Pitik (Menunggui Ayam) Arti sebenarnya menjaga tanaman padi agar tidak dimakan ayam. 2. Nggodhog Wedang (Merebus Minuman) Arti sebenarnya merebus air untuk dibuat minuman. 3. Menek Krambil (Naik Kelapa) Arti sebenarnya naik pohon kelapa. 4. Negor Gedhang (Menebang Pisang) Arti sebenarnya menebang pohon pisan