Skip to main content

Mari Kita Membahas Apa Itu Tembung Entar

Sudah satu minggu dulur tidak update tulisan di blog Komunitas Belajar Bahasa Jawa ini. Kali ini saya akan membahas tentang apa itu tembung entar.

Tembung entar artinya kata-kata yang memiliki arti yang bukan sebenarnya. Kita mengenalnya dalam bahasa Indonesia sebagai kata kiasan. 

Di bawah ini adalah contoh-contoh tembung entar :

1. Adus kringet  artinya kerja keras
2. Abang kupinge  artinya marah
3. Kethul atine artinya bodoh
4. Cepak rejekine artinya mudah cari sandang pangan atau penghidupan
5. Cilik atine artinya sifat penakut dan khawatir
6. Dawa tangane artinya senang mengambil barang orang lain
7. Empuk rembuge artinya mudah diajak bicara, diskusi
8. Gedhe endhase artinya sombong
9. Jembar segarane artinya sifat suka pemaaf
10. Kandel kupinge artinya tidak mau menurut perkataan orang lain, bandel
11. Lobok atine artinya sabar
12. Lunyu ilate artinya plin plan
13. Ngangsu kawruh artinya mencari ilmu, sekolah
14. Nggadho ati artinya membuat susah
15. Oleh ati artinya mendapat perhatian, diperhatikan, disenangi orang lain
16. Peteng pikirane artinya susah
17. Rai gedheg artinya tidak punya malu
18. Sepi ing kawruh artinya sedikit ilmunya, tidak punya akal
19. Kagugah atine artinya sabar, sadar, ingat
20. Gedhe tekade artinya pantang mundur
21. Enthengan tangan artinya senang menyakiti orang lain
22. Entheng tangane artinya senang berbuat sesuatu, suka menolong

Anda sekarang sudah mengetahui arti tembung entar, dimana saya juga sudah memberikan contoh-contohnya. Walaupun hanya beberapa contoh saja, tapi semoga bisa bermanfaat untuk Anda semua.

Matur nuwun :)

Comments

Popular posts from this blog

Apa Itu Kalawarti dan Ariwarti?

Jumpa lagi Dulur, para pecinta Bahasa Jawa :) Terima kasih atas atensi Dulur-Dulur semua yang merasa memiliki bahasa ini. Kali ini saya akan membahas tentang Kalawarti dan Ariwarti. Kalawarti yaitu surat kabar berbahasa Jawa yang diterbitkan tidak setiap hari. Sedangkan Ariwarti adalah surat kabar berbahasa Jawa yang terbit setiap hari. Kalawarti dan Ariwarti menjadi alat untuk menghidupkan dan melestarikan kesusastraan Jawa karena banyaknya karya sastra Jawa yang dikutip di dalamnya. Oleh karena itu, pada angkatan tahun 50-an, juga disebut sebagai sastra majalah. Menurut waktu terbitnya, kalawarti/ariwarti bisa dinamakan antara lain : dwikala (terbit dua kali sebulan), saptawarti (surat kabar mingguan), dasawarti (terbit setiap sepuluh hari), candrawarti (surat kabar bulanan) dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh-contoh Kalawarti dan Ariwarti yang pernah terbit : Kejawen (1926) Bromartani (1885) Jurumartani (1886) Dharmo Kondho (1899) Retno Dunilah (...

Mari Mengenal Istilah Bocah Sukerta

Jumpa lagi Dulur :) Apa kabarnya? Semoga Gusti Allah selalu memberi keselamatan dan kesehatan bagi Anda semua. Saya mau membagikan tulisan mengenai Bocah Sukerta. Menurut kepercayaan orang Jawa, ada istilah Bocah Sukerta yang berarti seorang anak atau bocah bisa selamat dan hidup harus diruwat dengan slametan, sesaji dan mengadakan pentas wayang kulit dengan lakon "Murwa kala". Jika sudah diruwat, bocah sukerta tadi bisa tidak menjadi mangsa Bathara Kala sehingga bisa selamat hidupnya. Boleh percaya, boleh tidak ya :) , saya hanya membagikan sebuah pengetahuan di sini. Nama-nama bocah sukerta: 1. Bocah ontang-anting : anak laki-laki satu-satunya / tunggal tidak punya saudara 2. Bocah unting-unting : anak perempuan satu-satunya / tunggal tidak punya saudara 3. Bocah uger-uger lawang : anak dua bersaudara lelaki semua 4. Bocah kembang sepasang : anak dua bersaudara perempuan semua 5. Bocah Cukul Dhulit : anak tiga bersaudara perempuan semua 6....

Teknik Pengucapan T, TH, D, DH

Sekarang kita sampai pada teknik pengucapan bunyi konsonan "t,th,d, dan dh". Nah, untuk keempat huruf ini sering terjadi kesalahan bahkan sebagian orang Jawa asli sendiri pun ada yang salah dalam mengucapkan. Salah ucap berarti beda arti. Langsung aja mari dimulai: 1. Bunyi "t". Bunyi ini juga disebut "t tipis". Tekniknya adalah pada saat Anda mengucapkan "t" ujung lidah menyentuh gigi seri bagian atas . Anda coba sekarang ucapkan kata ini: " te ". Berikutnya adalah contoh kata yang menggunakan "t tipis": - tuman-ketagihan - tuku-beli - turu-tidur - t e lu-tiga 2. Bunyi "th". Bunyi ini juga disebut "t tebal". Nah, tekniknya adalah ketika Anda  mengucapkan "th" tekuklah ujung lidah hingga menyentuh langit-langit mulut bagian depan. Coba ucapkan kata ini : " the ". Ini dia contoh kata yang menggunakan "th": - c e th a -jelas - kuth a -kota 3. Bunyi "d...